
Upaya Pemerintah Pusat untuk mengangkat sejuta guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) belum sepenuhnya mencapai target. Formasi satu juta guru PPPK belum tercapai di tahun 2023. Data formasi guru PPPK tahun 2023 baru mencapai 601.286 orang guru, hal ini karena usulan pengajuan calon guru PPPK dari setiap pemerintah daerah tidak mencapai 50 persen (Kompas, 3 Juni 2023)
Ada wacana Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui sebuah platform marketplace talenta guru di tahun 2024. Tawaran Nadiem Makarim dalam program marketplace sebagai upaya penuntasan guru honorer dengan sistem penggajian lewat sekolah secara langsung melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Wacana ini merupakan salah satu solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kekurangan guru di sekolah.
Sekolah dapat merekrut guru sesuai dengan formasi yang ditentukan Pemerintah Pusat dengan mengacu pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Kemendikbudristek memberikan ruang kepada satuan pendidikan untuk memilih guru-guru yang diperlukan sesuai kebutuhan sekolah. Data guru yang akan ikut program marketplace adalah calon guru yang sudah pernah mengikuti seleksi ASN PPPK maupun lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang dinilai layak menjadi guru PPPK.
Nasib guru honorer yang telah mengikuti tes PPPK dan dinyatakan lulus passing grade tetapi formasi tidak tersedia adalah masalah penting yang harus dituntaskan. Koordinator Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim mengatakan bahwa nasib guru yang sudah lulus tes tetapi belum ada formasi merupakan akibat kegagalan Pemerintah Daerah dan Pusat yang tidak serius menyelesaikan masalah guru honorer di sekolah.
Selain itu, menurut Sumardiansyah Perdana Kusuma, Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menyambut baik ide Pemerintah, namun harus dikaji terlebih dahulu sebelum dilaunching.
Sistem marketplace guru memiliki kelebihan diantaranya:
1) Guru Bisa Langsung Diangkat Jadi PNS.
Guru yang sudah terdaftar di data marketplace dan telah diapprove oleh sekolah akan secara otomatis diangkat menjadi guru ASN PPPK. Mekanisme ini menurut Nadiem Makarim lebih efektif dan efisien dalam menuntaskan persoalan guru hononer di sekolah saat ini. Guru yang telah lulus PPPK dan PPG langsung dimasukan ke dalam sistem data marketplace guru, kemudian bisa ditempatkan di seluruh Indonesia.
2) Perekrutan Guru Tepat Sasaran
Permasalahan Guru honorer di sekolah sangat kompleks. Guru honorer pasti saja pindah sekolah kapan dan di mana saja, pensiun maupun meninggal. Persoalan ini menjadi tantangan sendiri dalam setiap satuan pendidikan, sehingga Pemerintah akan melakukan rekrutmen guru secara terpusat dan sekolah tidak bisa langsung merekrut guru. Sistem Penggajian guru secara otomatis ditransfer langsung dari pusat ke rekening sekolah terpisah dengan dana BOS.
3) Data Guru Lebih Terpusat
Marketplace sebagai platform talenta guru dengan basis data yang didukung dengan teknologi untuk semua sekolah dapat mengakses calon guru mengajar di sekolah. Guru dapat dengan bebas memilih sekolah sesuai dengan formasi yang ada di setiap Satuan Pendidikan. Cara ini adalah untuk menghentikan proses perekrutan guru baru oleh sekolah yang terkesan kolusi dan nepotisme oleh satuan pendidikan.
Meskipun program marketplace guru yang diwacanakan oleh pemerintah sebagai ruang bagi sekolah untuk memenuhi kebutuhan guru, namun masih saja ada yang kontra dengan anggapan bahwa program marketplace guru adalah barang dagangan. Padahal menurut, Nadiem Makarim, program marketplace sebagai tempat bagi guru untuk bisa melamar dan memilih lokasi yang tepat untuk menjadi guru.***
No Responses