
Gambar: www.youngontop.com
Setiap anak yang dilahirkan sudah dilengkapi dengan sel saraf kecerdasan yang luar biasa. Kecerdasan alamiah atau bawaan sejak lahir tidak terlepas dari faktor genetik dari kedua orang tuanya. Namun, faktor genetik tidak sertamerta lansung cerdas, tetapi proses mencerdaskan adalah sebuah fase yang harus dilewati oleh setiap anak manusia. Namun, demikian ada siswa yang kecerdasannya mulai nampak melalui proses stimulus dan respon sebagaimana dalam teori kecerdasan behavioristk.
Pada teori behavioristik, hal yang penting dalam belajar adalah membuat input yang berupa stimulus dan output. Stimulus adalah apa saja yang diberikan oleh orang tua kepada anak, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan anak terhadap stimulus yang diberikan oleh kedua orang tua. Stimulus yang diberikan pada masa lampau akan berdampak pada perkembangan kecerdasan anak di waktu yang akan datang. Pemberian stimulus yang baik dapat menumbuhkan minat kecerdasan. Itulah sebabnya kecerdasan anak akan meningkat sebanding dengan stimulus.
Siswa kelas X SMAN Biboki Anleu yang berada di kalangan masyarakat mayoritas petani musiman dengan kondisi geografis jauh dari pusat perkotaan. Kondisi budaya alam yang ada turut memberikan daya dukung dalam perkembangan kecerdasan otak. Secara umum, kecerdasan siswa kelas X SMAN Biboki Anleu dapat dilihat secara detail dalam daftar berikut, klik di sini Hasil Assesmen Kecerdasan Siswa.
Data hasil assesmen diagnostik kecerdasan siswa dapat digunakan oleh guru untuk memantau perkembangan belajar siswa. Selain itu, data ini juga dapat membantu guru dalam pengembangan bakat dan minat siswa dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler di satuan pendidikan SMAN Biboki Anleu.***
No Responses