Gambar Penulis
Berbicara tentang kecerdasan manusia sangatlah beragam. Setiap anak manusia yang lahir sudah dibekali dengan memori kecerdasan. Memori kecerdasan ini berkembang seturut pertumbuhan fisik anak manusia. Bahkan semenjak dalam kandungan, anak manusia sudah dilatih kecerdasannya oleh sang ibu. Meskipun demikian, anak yang lahir tidak langsung cerdas, tetapi membutuhkan pendampingan dan pengasuhan orang tua ataupun orang lain.
Teori kecerdasan yang dicetuskan oleh Howard Gardner, seorang tokoh psikologi dan pendidikan berkebangsaan Amerika dalam teori kecerdasan majemuk multiple intelligences. Teori Gardner menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap anak manusia memiliki kecerdasan yang majemuk multiple intelligences. Banyak kercerdasan, tetapi ada kecerdasan yang menonjol dalam setiap aktivitas manusia.
Menurut Howard Gardner, kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah dan menghasilkan produk model yang merupakan konsekuensi dalam suasana budaya atau masyarakat tertentu. Ada delapan (8) kecerdasan majemuk multiple intelligences.yang dimaksud adalah:
- Kecerdasan linguistik (Bahasa) adalah kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif, baik secara oral maupun tertulis.
- Kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola serta pemikiran logis dan ilmiah.
- Kecerdasan ruang-spasial adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-spasial secara tepat.
- Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara.
- Kecerdasan kinestetik-badani adalah kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan atau perasaan.
- Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, dan temperamen orang lain.
- Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasarkan pengenalan diri.
- Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengerti alam lingkungan dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam naturaI; kemampuan untuk memahami dan menikmati alam; dan menggunakan kemampuan tersebut secara produktif.
Dalam memahami teori multiple intelligences, sebagai seorang guru yang berperan menjalankan misi kemanusiaan memanusiakan manusia perlu untuk memahami kecerdasan setiap anak didiknya. Pengetahuan awal tentang multiple intelligences dapat membantu guru dalam menyelesaikan persoalan pendidikan yang serba komplikatif. Bahkan menjadi starting point untuk guru dalam memulai tugas mengajar, membimbing, melatih peserta didik.
Bukan tanpa alasan, bahwa melalui assesmen diagnostik awal tentang multiple intelligences guru akan sangat tepat menjalankan tugas yang bisa diterima oleh siswa pembelajar, karena seyogyanya sudah ada kecerdasan bawaan siswa dari jenjang sebelumnya. Guru tidak salah menebar ilmu pada ladang peserta didik yang siap bertumbuh dengan kecerdasan yang sudah ada.
Memasuki awal tahun pelajaran 2023/2024, SMAN Biboki Anleu yang berada di jalur pantai utara kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur telah melakukan assesmen diagnostik non kognitif tentang multiple intelligences untuk semua peserta didik baru yang akan mengenyam pendidikan menengah di SMAN Biboki Anleu. Assesmen diagnostik ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa sebelum memulai pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Metode penelitian menggunakan model angket yang berisi beberapa pertanyaan dengan indikator multiple intelligences. Pertanyan yang disediakan berkaitan dengan kehidupan siswa di masa lampau, kini dan nanti. Setiap butir indikator multiple intelligences sudah merepresentasikan setiap kecerdasan. Data hasil responden siswa dianalisis secara deskriptif statistik.
Data hasil assesmen diagnostik menunjukan bahwa rata-rata siswa kelas X SMAN Biboki Anleu tahun pelajaran 2023/2024 memiliki multiple intelligences dengan kategori sedang. Tingkat kecerdasan paling tinggi adalah interpersonal 65,38 % dan paling rendah adalah kecerdasan visual spasial 43,10 %. Secara umum prosentase multiple intelligences dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar Grafik Multiple Intelligences Siswa kelas X
Hasil analisis data menunjukan bahwa kecerdasan interpersonal sedikit lebih baik dibandingkan kecerdasan yang lainnya. Siswa kelas X SMAN Biboki Anleu tahun pelajaran 2023/2024 yang berasal dari berbagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di seputaran Biboki Anleu dan sekitarnya memiliki kemampuan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, dan temperamen orang lain, daripada kecerdasan linguistik, musikal dan matematis.
Siswa Kelas X SMAN Biboki Anleu tahun pelajaran 2023/2024 memiliki kecerdasan peka terhadap orang lain, bahkan memiliki perasaan yang tinggi, cukup atensif dan memiiki karakter berbudaya sebagai orang dawan, pemalu, tidak ingin menunjukan kecerdasannya dan membiarkan orang lain mendahului di depannya. Mereka (siswa) bukan bodoh tetapi karena kesempatan belajar bersama orang-orang hebat yang belum terselami dalam kehidupan mereka saat ini.
Sebuah kesempatan yang belum mereka dapatkan dari orang-orang hebat seperti Profesor Fisika Yohanes Surya, yang mengambil anak-anak yang paling bodoh dari tanah Papua, dibawahlah mereka dalam bimbingannya, lalu kemudian mereka bisa meraih juara olimpiade di tingkat nasional dan Internasional.
Kecerdasan visual spasial dalam menangkap makna pembelajaran melalui dunia nyata masih sangat rendah. Hal ini berdampak pada pembelajaran aplikatif teori dan kenyataan di lingkungan. Peranan guru mata pelajaran sangat diharapkan dalam persiapan perangkat pembelajaran yang bisa terintegrasi antara konsep, teori, asas, hukum, rumus dalam kehidupan nyata. Semoga pembelajaran di kelas penuh makna dengan adanya assesmen diagnostik non kognitif tentang multiple intelligences. ***
No Responses